JMSI Bojonegoro Gelar Diskusi Publik “Pers dan Kepemimpinan Baru” dalam Peringatan Hari Pers Nasional
Bojonegoro, Pastipas.id – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bojonegoro menggelar diskusi publik bertema “Pers dan Kepemimpinan Baru”, Sabtu (20/4). Kegiatan ini menjadi ruang dialog antara insan pers, pemangku kebijakan, organisasi masyarakat, dan mahasiswa untuk membahas peran strategis media dalam mengawal transisi kepemimpinan, baik di level daerah maupun nasional.
Ketua JMSI Bojonegoro, Ririn Wedia N, dalam sambutannya mengatakan bahwa tema yang diangkat merupakan bagian dari komitmen JMSI dalam menjaga fungsi pers sebagai pilar keempat demokrasi.
“Pers memiliki peran vital dalam menjaga transparansi, menyuarakan kebenaran, serta menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Di tengah dinamika perubahan, pers harus tetap independen, berintegritas, dan adaptif terhadap zaman,” tegas Ririn.
Diskusi ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Wakapolres Bojonegoro, Kompol Yoyok Dwi Purnomo, menyampaikan harapannya agar forum-forum seperti ini terus digelar. “Semoga ke depan semakin banyak diskusi seperti ini yang bisa diselenggarakan,” ujarnya.
Sementara itu, anggota PWI Bojonegoro sekaligus wartawan Suarajatimpost, Abrori, mengingatkan pentingnya menjaga profesionalisme dalam kerja sama antara media dan pemerintah.
“Pers tetap berkewajiban menyampaikan informasi secara berimbang, meski telah menjalin kerja sama dengan pemerintah atau calon tertentu. Tidak boleh ada intervensi dalam hal pemberitaan. Profesionalisme adalah harga mati,” tegasnya.
Anggota DPRD Bojonegoro dari PDI Perjuangan, Amin Thohari, menyambut baik inisiatif JMSI. Menurutnya, peningkatan kapasitas jurnalis melalui diskusi atau pelatihan merupakan langkah penting yang harus dilakukan secara berkelanjutan.
“Jurnalis yang independen dan profesional adalah kunci agar proses pembangunan bisa dikawal dengan baik. Kalau masyarakat ingin sejahtera, maka jurnalisnya pun harus kuat menjaga integritas,” ujarnya.
Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari berbagai organisasi masyarakat dan mahasiswa. Perwakilan GMNI Bojonegoro, Dani, menilai peran pers sangat penting dalam mengawal arah kepemimpinan dan menjaga agar visi-misi pemerintah tetap di jalur yang benar.
“Pers adalah bentuk dukungan rakyat. Kami berharap media tetap setia dan terbuka dalam mengawal proses-proses yang ada,” kata Dani.
Ketua HMI Bojonegoro, Roni, juga mengajak JMSI untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan mahasiswa. “Ke depan, harapannya kegiatan seperti ini lebih sering digelar dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat dan mahasiswa. Diskusi yang partisipatif dan kooperatif sangat penting untuk kemajuan Bojonegoro,” ujarnya.
Dari kalangan BUMD, perwakilan PT ADS, Hery, juga memberikan apresiasi terhadap JMSI. Menurutnya, JMSI telah menunjukkan potensi profesionalisme dalam kerja-kerja jurnalistik.
“Masukan-masukan tadi bisa menjadi pijakan agar JMSI semakin teguh memegang kode etik, sehingga masyarakat dapat mengetahui persoalan-persoalan di daerah secara terbuka dan obyektif,” ujarnya.
Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi multipihak dalam memperkuat demokrasi lokal, serta memastikan pers tetap menjadi pengawal utama dalam era kepemimpinan baru yang tengah berlangsung. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar