425 Pasangan di Tuban Gelar Akad Nikah di Malam Songo

425 Pasangan di Tuban Gelar Akad Nikah di Malam Songo

Pastipas.id, Tuban – Malam sakral "Malem Songo" atau malam ke-29 Ramadan yang jatuh pada Jumat, 28 Maret 2025, menjadi hari istimewa bagi 425 pasangan di Kabupaten Tuban.

Momen ini dimanfaatkan oleh ratusan pasangan untuk melangsungkan akad nikah, seiring kepercayaan masyarakat Jawa bahwa Malem Songo adalah hari baik bagi semua weton.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban, Umi Kulsum, mengungkapkan bahwa jumlah pasangan yang menikah tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Total ada 425 pasangan yang akan melangsungkan akad nikah pada malam istimewa ini. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2024 lalu, yang hanya 303 pasangan," ujar Umi, Kamis (27/3/2025).

Pernikahan massal ini tersebar di 20 kecamatan, dengan jumlah terbanyak berasal dari Kecamatan Soko, yakni 48 pasangan, sementara yang paling sedikit dari Kecamatan Bancar dengan hanya 4 pasangan.

Karena jumlahnya yang membeludak, Kemenag Tuban mengerahkan 34 penghulu untuk bertugas di berbagai kecamatan. Penghulu dari kecamatan dengan jumlah pernikahan lebih sedikit juga akan dikerahkan ke daerah dengan angka pernikahan tinggi guna mempercepat pelayanan.

"Kami memastikan proses akad nikah berjalan lancar. Penghulu yang wilayahnya sedikit pernikahan akan membantu di kecamatan lain yang jumlahnya lebih banyak," jelas Umi.

Terkait biaya, Kemenag Tuban menegaskan bahwa tidak ada perubahan tarif. Pasangan yang menikah di rumah tetap dikenakan biaya Rp 600 ribu sesuai ketentuan yang berlaku. Sementara itu, bagi yang melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA), biayanya tetap gratis.

"Semua biaya tetap sesuai ketentuan, tidak ada perubahan. Jika akad digelar di rumah, biayanya Rp 600 ribu, tetapi kalau di KUA, gratis," tegasnya.

Berikut sebaran jumlah pasangan yang menikah di masing-masing kecamatan:

  • Soko : 48 pasangan

  • Palang : 47 pasangan

  • Plumpang : 47 pasangan

  • Widang : 46 pasangan

  • Semanding : 44 pasangan

  • Parengan : 36 pasangan

  • Tuban : 21 pasangan

  • Rengel : 20 pasangan

  • Merakurak : 16 pasangan

  • Jenu : 13 pasangan

  • Grabagan : 12 pasangan

  • Bangilan : 12 pasangan

  • Montong : 11 pasangan

  • Jatirogo : 11 pasangan

  • Singgahan : 10 pasangan

  • Kerek : 8 pasangan

  • Kenduruan : 8 pasangan

  • Tambakboyo : 6 pasangan

  • Senori : 5 pasangan

  • Bancar : 4 pasangan

Umi Kulsum menambahkan, tradisi menikah di Malem Songo akan terus bertahan karena masih diyakini sebagai momen penuh berkah bagi masyarakat Jawa.

"Dalam budaya Jawa, biasanya pernikahan ditentukan berdasarkan weton atau hari baik. Namun, Malem Songo diyakini sebagai hari baik bagi semua weton, sehingga banyak yang memilih menikah pada malam ini," pungkasnya. (riz)

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Pasti Pas