Pemkab Tuban Kembangkan Program B2SA di 155 Desa

 

Pemkab Tuban Kembangkan Program B2SA di 155 Desa

Pastipas.id, Tuban – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui Program Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).

Program ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, yang menekankan pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan untuk mewujudkan pola makan sehat di masyarakat.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P), Pemkab Tuban telah menetapkan 155 desa sebagai lokasi pelaksanaan program B2SA.

Program ini tidak hanya fokus pada aspek ketahanan pangan, tetapi juga menjadi salah satu upaya strategis dalam percepatan penanganan stunting di Kabupaten Tuban.

Dalam implementasinya, Program B2SA melibatkan Tim Penggerak (TP) PKK di tingkat desa sebagai motor penggerak. Salah satu contoh nyata terlihat di Desa Sendanghaji, Kecamatan Merakurak.

Ketua TP PKK Desa Sendanghaji, Sri Indahyani, mengungkapkan bahwa program ini memberikan dampak positif bagi ibu-ibu anggota PKK.

“Melalui program kebun B2SA, para ibu belajar tentang tata cara budidaya tanaman seperti terong, kangkung, cabai, dan tomat, serta budidaya ikan lele dalam ember. Hasilnya bisa langsung dimanfaatkan sebagai lauk sehari-hari,” ujarnya.

Sri Indahyani menambahkan, dengan adanya kebun B2SA, kebutuhan pangan keluarga menjadi lebih terjamin. “Sayuran yang dihasilkan beragam, sehingga bisa diolah menjadi berbagai menu.

Selain itu, ini juga mengurangi pengeluaran belanja harian,” tuturnya. Program ini pun terus disosialisasikan agar semakin banyak warga yang merasakan manfaatnya.

Tidak hanya di Desa Sendanghaji, manfaat Program B2SA juga dirasakan di Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban. Darsikah, kader PKK setempat, mengaku lebih hemat setelah membudidayakan tanaman dan ikan lele di rumahnya.

“Hasil kebun dan lele sering kami konsumsi sendiri. Kalau ada lebih, bisa dijual untuk menambah penghasilan,” katanya.

Hal serupa dirasakan Fatimatuz Zakiyah, warga Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak. Ia menilai, program B2SA membantu keluarganya mendapatkan sayuran organik yang bebas dari bahan kimia.

“Sayuran organik sangat baik untuk kesehatan, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Gizi yang cukup dan makanan bebas zat kimia sangat penting untuk mencegah stunting,” jelasnya.

Fatimatuz Zakiyah berharap, Program B2SA dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan. “Akan lebih baik jika budidaya diperluas dengan jenis tanaman dan ikan lain. Ini akan menambah variasi makanan dan manfaatnya semakin dirasakan oleh banyak keluarga,” ungkapnya.

Dengan program ini, Pemkab Tuban tidak hanya menargetkan peningkatan ketahanan pangan, tetapi juga mendorong pola hidup sehat, meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. (riz)

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Pasti Pas