Dorong Swasembada Pangan, Pemkab Blora Optimalkan Serapan Gabah Petani

 

Dorong Swasembada Pangan, Pemkab Blora Optimalkan Serapan Gabah Petani

Pastipas.id, Blora – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora terus berupaya memperkuat sektor pertanian guna mewujudkan swasembada pangan. Dalam rapat koordinasi optimalisasi serapan gabah/beras di ruang pertemuan Setda Blora, Jumat (21/2/2025). 

Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, SP., M.MA., menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan kebijakan harga pembelian gabah dan beras melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No. 2 Tahun 2025.

Dalam keputusan tersebut, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram tanpa rafaksi harga. Kepastian harga ini diharapkan dapat mendorong semangat petani dalam meningkatkan produksi pertanian mereka.

"Tahun ini, luas areal panen padi di Blora mencapai 45.078 hektare dengan perkiraan produksi sebesar 306.634 ton. Kami optimistis langkah ini bisa menjadi pondasi kuat dalam mendukung swasembada pangan, salah satu ASTA CITA Presiden RI Prabowo Subianto," ujar Ngaliman.

Bupati Blora, Dr. Arief Rohman, S.IP., M.Si., yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, Retno Kusumowati, S.Sos., M.Si., menegaskan pentingnya peran semua elemen dalam mendukung swasembada pangan, terutama dalam masa panen raya 2025.

"Optimalisasi penyerapan gabah sangat penting. Selain meningkatkan produksi, kita juga perlu memberdayakan rice milling unit serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) agar sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan petani, bukan tengkulak," jelas Retno.

Ia juga menekankan perlunya revitalisasi lumbung pangan masyarakat sebagai langkah strategis dalam memperkuat cadangan pangan daerah.

Sementara itu, Pimpinan Bulog Cabang Pati, Kolonel Purn Leo Handoko, memastikan bahwa Bulog siap membeli gabah/beras petani sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.

Namun, ia mengakui adanya keterbatasan tenaga operasional serta luasnya wilayah yang harus dilayani, sehingga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Babinsa dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Dalam sesi diskusi, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Blora, HM Kusnanto, SH, meminta agar target pembelian Bulog yang hanya 19.296 ton setara beras ditingkatkan.

"Dengan asumsi produksi 4 ton beras per hektare, target Bulog saat ini hanya mencakup sekitar 4.824 hektare lahan. Oleh karena itu, kami berharap agar Bulog lebih fleksibel dalam prosedur pembelian dan tidak terlalu birokratis," tegas Kusnanto.

Selain itu, ia juga mengusulkan pemberian insentif bagi Babinsa dan PPL agar lebih termotivasi dalam membantu petani mengoptimalkan serapan gabah.

Rapat koordinasi ini ditutup dengan pernyataan dari Kepala DP4 Blora, Ngaliman, yang menegaskan bahwa keberhasilan optimalisasi serapan gabah sangat bergantung pada kerja sama dan sinergi semua pihak.

"Dengan komitmen, keterbukaan, dan semangat perjuangan bersama, kita bisa mewujudkan swasembada pangan di Bumi Blora Mustika," pungkasnya. (riz)

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Pasti Pas