Bojonegoro Pasang 55 IPAH, Upaya Atasi Kekeringan Ekstrem di 106 Desa

Bojonegoro Pasang 55 IPAH, Upaya Atasi Kekeringan Ekstrem di 106 Desa

Pastipas.id, Bojonegoro - Kabupaten Bojonegoro menghadapi masalah serius terkait ketersediaan air yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Data menunjukkan, pada tahun 2025 sebanyak 106 desa diproyeksikan terdampak kekeringan, dengan 93 di antaranya mengalami kekeringan ekstrem.

Kondisi ini membuat masyarakat sangat mengandalkan pengiriman air dari BPBD, yang dinilai tidak berkelanjutan sebagai solusi jangka panjang.

Untuk mencari alternatif pengelolaan air yang lebih efektif, Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah melakukan kunjungan belajar ke Kabupaten Gunungkidul pada 17 Januari 2025.

Dalam kunjungan tersebut, mereka didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKP2KB) Gunungkidul.

Di sana, mereka bertemu dengan perangkat Desa Wisata Nglanggeran dan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mengelola air bersih lokal.

Gunungkidul telah menerapkan berbagai strategi pengelolaan air, yakni pemanfaatan sumber air tanah, air permukaan, dan air hujan. Sumber-sumber tersebut dikelola untuk memenuhi kebutuhan domestik dan air minum masyarakat melalui sinergi antara PDAM, kelompok masyarakat, dan BUMDes.

Selain itu, ketersediaan air juga dioptimalkan untuk irigasi, intensifikasi lahan pertanian, inovasi pertanian hortikultura, dan pengembangan pakan ternak.

Terinspirasi dari keberhasilan di Gunungkidul, Bupati Wahono menegaskan komitmen Pemkab Bojonegoro untuk mengoptimalkan ragam sumber air alternatif di wilayahnya.

"Kita akan berupaya merevitalisasi beberapa sumber air permukaan di Bojonegoro agar dapat mendukung irigasi dan penyediaan air bersih secara lebih efektif," tegasnya.

Kunjungan dilanjutkan ke Banyumanik Research Center (BRC) untuk mempelajari teknologi pengelolaan air hujan, inovasi kolam lele di buis beton, dan berbagai teknologi lain yang nantinya diadopsi secara bertahap sesuai dukungan infrastruktur yang ada.

Sebagai tindak lanjut konkret, Pemkab Bojonegoro telah memasang 55 Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) di beberapa titik percontohan.

IPAH ini diharapkan dapat menadah air hujan selama musim penghujan, sehingga pada musim kemarau kebutuhan air masyarakat dapat terpenuhi. Selain itu, penyulingan air minum di beberapa sendang percontohan juga akan segera direalisasikan.

Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya menjamin ketersediaan air secara berkelanjutan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.

Rencana tindak lanjut hasil observasi di Gunungkidul akan menjadi fokus utama Bupati dan Wakil Bupati dalam mewujudkan Bojonegoro yang makmur dan membanggakan. (riz)

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Pasti Pas