PWRI Kabupaten Blora Bahas Penguatan Organisasi dalam HUT ke-62 PWRI

PWRI Kabupaten Blora Bahas Penguatan Organisasi dalam HUT ke-62 PWRI

Pastipas.id, Blora -  Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora, Ir. H. Bambang Sulistya, M.MA., yang juga Koordinator PWRI Eks Karesidenan Pati, diundang sebagai narasumber dalam acara Rapat Kerja dan peringatan HUT ke-62 PWRI Kabupaten Rembang di Hotel Gajah Mada, Rabu (8/1/2025).

Dalam acara tersebut, Bambang Sulistya berbagi wawasan dalam forum sambung rasa yang mempertemukan pengurus PWRI Kabupaten Rembang dan pengurus PWRI tingkat kecamatan.

“Ibarat peribahasa, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Saya didaulat sebagai narasumber untuk membahas dinamika dan pengembangan organisasi PWRI,” ungkap mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Blora itu, Sabtu (11/1/2025).

Ketua PWRI Kabupaten Rembang, Eddy Kiswanto, SH., M.Si., menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah untuk kemajuan organisasi. “Pengurus harus proaktif membangun komunikasi intensif dengan pimpinan daerah dan pihak terkait,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Sekda Rembang, Dr. Fahrudin, SH., MM., yang mewakili Bupati saat membuka acara. Ia mengapresiasi anggota PWRI sebagai tokoh masyarakat yang berpengalaman dan berpengetahuan luas.

“Jangan hanya melihat mereka sebagai pensiunan, tetapi hargai kontribusinya sebagai panutan, mediator, dan agen perubahan sosial,” katanya.

Fahrudin juga mengimbau agar PWRI mendukung program pemerintah untuk mempercepat pembangunan daerah demi kesejahteraan masyarakat.

Dalam forum sambung rasa, Bambang Sulistya menjelaskan nilai tambah yang diperoleh anggota PWRI. “Setidaknya ada empat manfaat: hiburan diri, kesehatan yang lebih prima, memperluas jaringan persaudaraan, dan meningkatkan keimanan,” jelasnya.

Namun, ia juga menanggapi aspirasi peserta terkait penerapan sistem pasif dalam keanggotaan PWRI. “Untuk merealisasikan hal ini masih dibutuhkan aturan dari pemerintah pusat, sehingga pengurus perlu berjuang lebih keras,” tuturnya.

Bambang Sulistya menawarkan pendekatan B3 untuk memperkuat eksistensi PWRI:

  • Bantuan Tenaga Orang Lain (Batol): Membangun hubungan baik dengan pemerintah daerah, khususnya Bupati. “PWRI harus dekat dengan pemimpin, seperti tikus yang bisa jadi raja hutan jika dekat dengan harimau,” ujarnya.
  • Bantuan Dana Orang Lain (Badol): Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak.
  • Bantuan Doa Orang Lain (Bandol): Meminta dukungan spiritual melalui silaturahmi dengan tokoh agama.

Acara diakhiri dengan hiburan olah vokal dari pengurus, yang disaksikan Asisten I Setda Rembang, Agus Salim. Hiburan ini menambah semarak suasana dan mempererat hubungan antaranggota PWRI.

Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, PWRI diharapkan terus eksis sebagai organisasi yang berdaya guna, mendukung pembangunan daerah, dan menjadi panutan masyarakat. (riz)

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Pasti Pas