Pohon yang berada di kawasan hutan Bukit Kendeng, Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo, ini sudah berusia lebih dari 400 tahun. Tak heran jika kayu pohon ini memiliki nilai yang sangat fantastis, ditaksir mencapai lebih dari Rp1 miliar.
Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora, Ir. Bambang Sulistya, M.M.A., yang mengunjungi Jati Denok beberapa waktu lalu, mengungkapkan kekagumannya.
"Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan menikmati keindahan dan udara segar di kawasan ini," ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Jati Denok terletak di petak 62, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Temetes, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanjang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung. Lokasinya yang strategis menjadikannya destinasi wisata yang potensial.
Menurut Mashudi, Asper KBKPH Temanjang, kawasan ini sangat cocok untuk wisata alam dan healing. “Banyak anak sekolah dan wisatawan yang datang untuk menikmati suasana asri dan damai di sekitar Jati Denok,” katanya.
Selain pohon Jati Denok, kawasan ini juga memiliki daya tarik lain, seperti pohon mahoni raksasa yang sudah berumur ratusan tahun, dan wisata air terjun Kedung Mansur yang berjarak 2 kilometer. Kedung Mansur juga dikenal sebagai tempat kegiatan spiritual dan budaya seperti sedekah bumi.
Plt. Camat Banjarejo, Heksa Wismaningsih, S.STP., M.H., menyampaikan bahwa revitalisasi kawasan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Perhutani, Pokdarwis, Bumdes, dan Dinporabudpar. "Selain membangun sarana dan prasarana, kami juga perlu memperkuat kelembagaan pengelolaan wisata," jelasnya.
Rencana pengembangan ke depan mencakup pembuatan jalur wisata Jeep Jati Denok Tour yang menghubungkan beberapa destinasi, seperti Kampung Samin Klopoduwur, Jati Denok, air terjun Kedung Mansur, dan Sumur Pitu Pengging.
Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., menegaskan pentingnya kerja sama dengan pihak swasta untuk memajukan pariwisata Blora.
“Potensi wisata seperti Jati Denok perlu mendapat perhatian khusus agar bisa menjadi destinasi wisata unggulan, bahkan hingga go international,” tegasnya.
Dengan berbagai langkah revitalisasi dan promosi, Jati Denok diharapkan bisa menjadi ikon wisata baru yang membawa manfaat besar bagi masyarakat Blora dan sekitarnya. (riz)
Posting Komentar
Posting Komentar