Dalam sambutannya, Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, menekankan pentingnya sinergi antara PMI dan Pemerintah Kabupaten Tuban.
Ia menegaskan, PMI memiliki peran strategis dalam penanggulangan bencana, mulai dari banjir hingga gunung meletus. “Relawan PMI harus berada di lokasi bencana maksimal enam jam setelah kejadian,” ujarnya.
Selain itu, Imam Utomo mengingatkan soal mekanisme penanganan darah oleh PMI. Menurutnya, produksi, distribusi, hingga pemusnahan darah yang tidak terpakai harus dilakukan sesuai prosedur agar tidak menimbulkan masalah baru.
Imam Utomo juga menyampaikan apresiasi atas pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah oleh PMI Tuban. Menurutnya, langkah ini penting untuk membentuk generasi muda yang peduli dan siap membantu sesama.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Tuban, Budi Wiyana, dalam amanatnya yang mewakili Bupati Tuban, Mas Lindra, menyampaikan harapan agar PMI Tuban terus meningkatkan perannya di bidang kebencanaan dan kemanusiaan.
“Sinergi antara Pemkab dan PMI Tuban sangat penting untuk mewujudkan visi 'Bangun Deso, Noto Kutho' demi Tuban yang lebih sejahtera,” ucapnya.
PMI Tuban diharapkan mampu melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat seperti lembaga pendidikan, organisasi pemuda, dan tokoh agama menjadi langkah strategis untuk memperluas jangkauan pelayanan.
Sekda Budi Wiyana menambahkan, Unit Donor Darah (UDD) PMI Tuban yang telah meraih sertifikasi akreditasi paripurna menunjukkan komitmen PMI dalam memberikan pelayanan berkualitas.
“Dengan semangat kebersamaan dan prinsip dasar Palang Merah, PMI Tuban diharapkan terus berinovasi untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tutupnya.
Dengan pelantikan ini, PMI Kabupaten Tuban siap menjalankan tugas kemanusiaan dengan lebih baik dan terus memperkuat peran strategisnya dalam masyarakat. (riz)
Posting Komentar
Posting Komentar