DKP2P Tuban Percepat Vaksinasi PMK untuk Cegah Penyebaran Kasus

DKP2P Tuban Percepat Vaksinasi PMK untuk Cegah Penyebaran Kasus

Pastipas.id, Tuban – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban bergerak cepat menanggapi meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

Koordinasi intensif dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Pertanian RI untuk memastikan ketersediaan vaksin di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKP2P Kabupaten Tuban, Pipin Diah Larasati, mengungkapkan bahwa Kabupaten Tuban telah menerima alokasi 280 botol vaksin Aphthovet PMK 50 mililiter, setara dengan 7.000 dosis.

"Setiap botol vaksin dapat digunakan untuk 25 ekor sapi. Distribusi vaksin akan dimulai minggu ini hingga akhir Januari," ujarnya, Senin (20/1/25).

Berdasarkan arahan dari Kementerian Pertanian, vaksinasi akan diprioritaskan untuk sapi potong, sapi perah, dan kerbau. DKP2P Tuban telah mendistribusikan vaksin tersebut ke tim vaksinasi di setiap kecamatan. “Masing-masing kecamatan sudah mendapat alokasi vaksin sesuai kebutuhan yang telah ditentukan,” tambah Pipin.

Tim vaksinasi terdiri dari dokter hewan, paramedik veteriner, pemasang ear tag, recorder, dan inputer pelaporan. Mereka akan menyusun jadwal vaksinasi di masyarakat untuk memastikan seluruh ternak yang sehat dapat divaksinasi tepat waktu.

Pipin yang merupakan alumnus Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengimbau masyarakat untuk segera membawa ternak sehat mereka ke fasilitas vaksinasi yang telah dijadwalkan.

Selain itu, ia mengingatkan peternak untuk menjaga kebersihan kandang, memantau kesehatan ternak, dan tidak membawa ternak yang sakit ke pasar guna mencegah penyebaran PMK.

"Dengan langkah cepat ini, kami berharap kasus PMK di Tuban dapat segera terkendali dan tidak mengganggu perekonomian masyarakat yang bergantung pada sektor peternakan," tutupnya.

Langkah proaktif ini menjadi bukti komitmen DKP2P Tuban dalam melindungi kesehatan hewan ternak serta menjaga kestabilan sektor peternakan di tengah ancaman penyakit yang meluas. (riz)