Kampus Ungu ISTeK ICsada Bojonegoro Gelar Program Kesehatan Mental untuk Remaja

Kampus Ungu ISTeK ICsada Bojonegoro Gelar Program Kesehatan Mental untuk Remaja

Pastipas.id, Bojonegoro – Kampus Ungu ISTeK ICsada Bojonegoro mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dengan menjalankan Screening Kesehatan Mental bagi remaja, khususnya remaja putri. Program ini diinisiasi sebagai langkah preventif terhadap gangguan psikologis yang kerap dialami remaja, terutama akibat faktor hormonal.

Dokter Spesialis Psikiatri RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Utami Sanjaya, menjelaskan bahwa remaja, baik putra maupun putri, berada dalam fase rentan terhadap gangguan psikologis. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormonal dan pencarian jati diri yang menjadi bagian dari masa remaja.

“Pada remaja putri, risiko gangguan psikologis meningkat karena adanya fase pre-menstrual syndrome (PMS) yang berkaitan dengan siklus menstruasi. Hal ini sering menyebabkan perubahan mood yang signifikan,” ujarnya pada Senin (16/12/2024).

Menurut Utami, deteksi dini melalui program screening sangat penting untuk mengidentifikasi gangguan psikologis sejak awal. “Dengan deteksi dini, penanganan bisa dilakukan lebih cepat sehingga mencegah masalah semakin berat,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya pembelajaran tentang problem solving bagi remaja dan penguatan hubungan dengan orang tua serta lingkungan sekitar sebagai sistem pendukung utama.

Ketua LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro, Ns. Ikha Ardianti, S.Kep., M.Kep., menjelaskan bahwa program Screening Kesehatan Mental ini bertujuan membantu sekolah memahami kondisi kesehatan mental siswa. Program ini juga menawarkan solusi terhadap masalah yang ditemukan, sekaligus meningkatkan keterlibatan sekolah dalam upaya pencegahan gangguan psikologis.

“Kami menyediakan survei berbasis digital yang memudahkan sekolah untuk memetakan kondisi psikologis siswa secara efektif. Dengan data ini, sekolah dapat mengembangkan strategi pendampingan yang lebih tepat sasaran,” jelas Ikha.

Dari hasil data yang diperoleh, remaja putri lebih rentan terhadap gangguan psikologis dibandingkan remaja putra. Oleh karena itu, Kampus Ungu merekomendasikan beberapa langkah pendampingan, seperti pelatihan manajemen stres, konseling individu, dan penguatan peran bimbingan konseling (BK) di sekolah.

“Berdasarkan studi global, risiko gangguan psikologis pada remaja putri lebih tinggi. Dengan program ini, kami berharap remaja dapat mengenali potensi diri dan meningkatkan kualitas hubungan dengan orang tua serta lingkungan,” kata Ikha.

Ke depan, Kampus Ungu berencana memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak sekolah di sekitar Bojonegoro. Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental semakin meningkat.

“Program ini tidak hanya mendukung pendidikan tinggi, tetapi juga menjadi upaya strategis dalam membangun generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya. (riz)

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Pasti Pas