Peringati Hari PPOK, Pemkab Bojonegoro Ajak Warga Jaga Kesehatan Paru
Peringati Hari PPOK, Pemkab Bojonegoro Ajak Warga Jaga Kesehatan Paru |
Pastipas.id, Bojonegoro – Dalam rangka memperingati Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam menjaga kesehatan paru-paru.
Ajakan ini disampaikan dalam sebuah talkshow yang disiarkan di radio SAPA! (Selamat Pagi) Malowopati FM pada Jumat (22/11/2024), yang juga menghadirkan narasumber dari Dinkes serta dokter spesialis paru dari RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.
Narasumber utama dalam acara tersebut, Nina Erliana, pengelola program Bidang Pencegahan Penyakit Dinkes Bojonegoro, menyebutkan bahwa Hari PPOK diperingati setiap tanggal 17 November sebagai bentuk kesadaran akan pentingnya kesehatan paru.
Ia menjelaskan, salah satu faktor utama penyebab PPOK adalah kebiasaan merokok. Di Kabupaten Bojonegoro, sebanyak 4.131 orang telah menjalani skrining PPOK, dengan 162 di antaranya terdiagnosa positif, yang setara dengan sekitar 4 persen dari jumlah yang diperiksa.
“Penting bagi masyarakat untuk melakukan skrining sejak dini di fasilitas kesehatan yang ada, untuk mendeteksi apakah ada penyakit yang berkaitan dengan PPOK,” kata Nina dalam talkshow tersebut.
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah perokok di Bojonegoro mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan survei kesehatan Indonesia tahun 2023, jumlah perokok di Bojonegoro tercatat sebanyak 1.983 orang. Namun, pada periode Januari hingga Oktober 2024, jumlah ini melonjak menjadi 3.194 orang.
Pemkab Bojonegoro melalui Dinkes pun terus berupaya menanggulangi hal ini, salah satunya melalui program Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas dan penerapan kawasan tanpa rokok, terutama di fasilitas kesehatan dan pendidikan.
“Bagi yang belum merokok, jangan pernah coba-coba merokok,” tegas Nina Erliana.
Selain itu, dr. Hapsari Paramitha Narendra, spesialis paru dari RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, menekankan pentingnya menjaga kesehatan paru-paru karena organ ini memiliki fungsi vital dalam menyaring udara dan pertukaran oksigen ke seluruh tubuh.
Merokok, menurut dr. Hapsari, adalah salah satu penyebab utama gangguan fungsi paru, termasuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan kanker paru-paru.
“Berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit paru-paru. Oleh karena itu, mari kita jaga kesehatan paru dengan tidak merokok dan menjaga pola hidup sehat,” ujar dr. Hapsari.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Bojonegoro berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan paru dan mencegah penyebaran PPOK yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. (riz)
Posting Komentar
Posting Komentar