Potensi Resiko Pemanis Buatan dalam Vitamin Anak

Potensi Resiko Pemanis Buatan dalam Vitamin Anak

Pastipas.id, Bojonegoro – Pengamat kesehatan dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, memberikan pandangan tentang penggunaan pemanis buatan dalam vitamin anak dan dampaknya terhadap kesehatan, terutama ginjal.

Menurutnya, meskipun pemanis buatan seperti aspartam dan sukralosa dianggap aman bila dikonsumsi dalam batas yang ditetapkan, tetap ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.

“Dalam kondisi normal, ginjal mampu memproses dan membuang zat ini dari tubuh melalui urine. Namun, pada kondisi ginjal yang memiliki gangguan, ada risiko metabolisme zat tersebut terganggu,” ungkap Dicky, Rabu (23/10).

Dicky menjelaskan, ginjal berfungsi menyaring darah dan membuang zat-zat yang tidak diperlukan, termasuk pemanis buatan.

Pada anak-anak yang sehat, ginjal mampu memproses pemanis buatan tanpa kendala. Zat ini tidak akan tertimbun di tubuh karena sistem ekskresi tubuh cukup efisien.

Namun, jika dikonsumsi berlebihan, zat tersebut bisa memberi tekanan lebih pada ginjal, terutama jika anak memiliki masalah kesehatan ginjal.

Ia menambahkan, pemanis buatan sering kali digunakan dalam vitamin anak untuk meningkatkan rasa, sehingga anak-anak lebih mudah menerima dan mengonsumsi vitamin yang terkadang memiliki rasa pahit.

Hal ini, katanya, bertujuan agar anak-anak tidak merasa enggan mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan tubuh.

Biasanya, vitamin diberikan setelah anak sembuh dari sakit untuk mendukung pemulihan dan daya tahan tubuh.

“Vitamin ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mungkin berkurang selama sakit. Namun, penting memastikan vitamin yang dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan dan tidak berlebihan,” kata Dicky.

Namun, Dicky juga menekankan bahwa pemberian vitamin pada anak tidak selalu wajib, terutama jika anak sudah mendapat nutrisi seimbang dari makanan sehari-hari.

Vitamin tambahan biasanya diberikan berdasarkan evaluasi dokter, khususnya jika terdapat indikasi kekurangan vitamin tertentu.

"Jadi, sebaiknya mengikuti anjuran dokter, tapi tetap berhati-hati terhadap penggunaan vitamin secara berlebihan," tandas Dicky. (riz)

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Pasti Pas