Pemkab Bojonegoro Gelar Seleksi dan Penilaian Keluarga Samawa

Pemkab Bojonegoro Gelar Seleksi dan Penilaian Keluarga Samawa

Pastipas.id, Bojonegoro - Tingginya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perceraian, dan pernikahan anak di Kabupaten Bojonegoro menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Sebagai respons, Pemkab Bojonegoro berinisiatif menyelenggarakan seleksi dan penilaian terhadap Keluarga Samawa (sakinah, mawadah, warahmah) sebagai upaya menekan angka kasus tersebut.

Penilaian ini melibatkan kerja sama antara Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB), serta Dewan Masjid Kabupaten Bojonegoro. Acara digelar di Gedung Angkling Dharmo pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Penjabat Bupati Bojonegoro, Adriyanto, hadir membuka acara tersebut bersama perwakilan dari Kemenag, Kepala Dinas P3AKB, dan Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Bojonegoro.

Penilaian keluarga samawa ini dibagi dalam tiga zonasi: wilayah timur, tengah, dan barat, dengan seleksi sebelumnya dilakukan di tingkat desa dan kecamatan.

Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro, Heru Sugiharto, menjelaskan bahwa keluarga Samawa sangat penting untuk pencegahan KDRT dan pernikahan anak.

"Meskipun angka kasus KDRT, perceraian, dan pernikahan dini di Bojonegoro mengalami penurunan, angkanya masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, program keluarga Samawa ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup keluarga dan menekan angka kasus tersebut," ujarnya.

Penilaian keluarga Samawa meliputi berbagai aspek, antara lain pemahaman agama, kehidupan berbangsa, dinamika rumah tangga, dan pengetahuan umum. Nantinya, tiga keluarga terbaik akan diumumkan bersamaan dengan perayaan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-347.

Penjabat Bupati Adriyanto mengapresiasi langkah ini sebagai bentuk pembinaan konkret kepada masyarakat untuk mengatasi KDRT, perceraian, dan pernikahan dini.

"Membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah memang mudah diucapkan, tapi sulit dipraktikkan. Namun, dengan komitmen dan usaha, kita bisa mewujudkannya," katanya.

Adriyanto berharap, keluarga yang terpilih nantinya dapat menjadi role model bagi masyarakat Bojonegoro. Program ini bahkan disebut sebagai yang pertama di Jawa Timur.

Ia juga menekankan pentingnya ikhtiar bersama dengan Kemenag, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan untuk terus membina masyarakat dalam memperkuat ketahanan keluarga dan mencegah pernikahan dini. (red)

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Pasti Pas